Daftar Isi





InstaForex

Sabtu, 26 Maret 2011

60 Jenazah Korban Tsunami Jepang Dikubur Massal


Jakarta - Suasana sedih menyelimuti penguburan 60 korban bencana gempa bumi dan tsunami yang melanda Jepang beberapa waktu lalu. Puluhan jenazah itu dimasukkan ke dalam peti mati yang terbuat dari kayu sederhana kemudian dikuburkan bersama di kota Higashimatushima, Jepang.

Penguburan masal sudah dilakukan sejak hari Selasa (22/3) lalu dan hingga kini sebanyak 60 mayat telah dikebumikan di tanah lapang seluas 50 meter.

Seperti dilansir news.com.au, Kamis (24/3/2011), masyarakat Jepang sebetulnya mempunyai kebiasaan mengkremasi jenazah anggota keluarga mereka. Namun dalam kondisi darurat, pemerintah Jepang akhirnya mengambil langkah untuk menjadikan kuburan massal sebagai tempat istirahat terakhir bagi para korban.

"Pada krematorium lokal, kita hanya bisa mengkremasi 6 mayat sehari dan itu tidak cukup untuk situasi yang kita hadapi saat ini," kata salah satu pejabat daerah setempat, Hatsuhiro Kono.

Meski begitu, rencananya keluarga korban dipersilakan untuk mengambil jenazah untuk dikremasi. Tidak jelas apakah ini bisa memakan waktu berbulan-bulan atau mungkin bertahun.

Prosesi pemakaman di Jepang sendiri termasuk rumit karena upacaranya dilakukan dengan menggabungkan agama dan tradisi yang mereka yakini. Jenazah diatur dengan kepala menghadap ke arah utara. Mereka lalu membakar dupa kemudian mendatangkan rahib untuk membacakan doa. Setelah itu jenazah dikremasi.

Keluarga pun dipersilakan mengambil fragmen tulang belakang dengan menggunakan sumpit untuk meletakkannya ke dalam guci. Guci tersebut lalu disimpan di rumah selama beberapa minggu sebelum akhirnya ditaruh di sebuah kuburan.

Kono mengatakan ada 400 mayat lagi yang akan dikuburkan. Pemerintah setempat kini sedang mempersiapkan kuburan massal yang bisa menampung hingga 1.000 mayat.

Pihak berwenang di Higashimatsushima menegaskan hanya akan menguburkan jenazah yang telah diindentifikasi secara positif. Meski begitu sampel DNA jenazah tetap diambil untuk berjaga-jaga bila suatu saat nanti keluarga korban mengklaim padahal jenazah telah dikuburkan.

Peti mati yang terbungkus kain putih itu diletakkan ke dalam kuburan oleh anggota Angkatan Bersenjata Jepang. Mereka menggunakan masker wajah dan memberi hormat setiap kali peti mayat diturunkan ke dalam kuburan.

Bagian atas peti mati dibuka sementara untuk mengizinkan anggota keluarga melihat untuk terakhir kalinya. Para pengantar jenazah yang berjumlah sekitar 100 orang itu kemudian mengucapkan selamat tinggal sambil menangis. Beberapa diantaranya menyelipkan cinderamata ke dalam peti mati sebelum ditutup. Setelah itu, para angkatan bersenjata memasangkan nisan kayu bertuliskan setiap nama dari jenazah yang dikuburkan.

Saat ini, upaya pencarian korban yang masih hidup dialihkan untuk pencarian jenazah di sepanjang pantai timur laut Jepang. Para ahli mengatakan sebagian harta milik korban mungkin tidak akan kembali mengingat betapa dahsayat gelombang besar yang melanda negeri Sakura tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar